*14 PETUAH DALAM KITAB ELIYAHU HANAVI*




Eliyah, sahabat Eloah, telah diminta
Elisha, abdal yang nyantri padanya,
Untuk menulis kitab kecil yang di dalamnya
Terdapat semua hikmat yang engkau lihat
Di antara insan yang berjalan dengan Syariat.”
[….]
“Eliyahu, Abdallah”
Hatta inilah mukadimah kitab Eliyah,
“Untuk semua yang ingin berjalan bersama Tuhan
Eloah Pencipta mereka, Beliau menulis demikian:
-1-
Mereka yang ingin mempelajari hal-hal hebat
Mereka hanya sedikit takut kepada Tuhan,
Sesungguhnya karena mereka terlambat,
Mereka terlambat takut kepada Tuhan
Dengan merasa puas untuk sekedar menantikan
Dan hanya mengetahui yang dikehendaki Tuhan.
-2-
Mereka yang mencari kata-kata adil rupawan
Dengan segenap embel-embel yang menawan,
Janganlah ia mencari Tuhan,
Tuhan yang berdiri sendirian,
Sendirian Dia menegur kita
Dengan suara dosa-dosa kita.
~3~
Mereka yang ingin mencari Tuhan,
Biarlah mereka mengunci kediaman
Mereka untuk memperoleh gantinya,
Karena sesungguhnya tuannya
Tidaklah ditemukan di mana saja
Ia merasa tidak dicintai oleh-Nya,
Dan manakala ia jatuh dari tangga.
Maka, jagalah akal budimu, jagalah hatimu,
Karena Tuhan tidak ditemukan terpisah darimu,
Bukan di luar kita: di dunia yang membenci-Nya,
Dunia dari orang-orang jahat yang dikutuk-Nya.
-4-
Biarlah yang ingin mengerjakan hal baik bistari
Menghadiri diri dan kebiasaan mereka sendiri,
Karena tidak ada keuntungan yang didapati
Dengan memiliki seluruh dunia dan ternodai
Dan kehilangan jiwa sendiri yang ia cemari.
-5-
Biarlah yang ingin mengajari orang lain kiranya akan
Hidup lebih baik daripada yang mereka khotbahkan,
Sesungguhnya tidak ada yang dapat dipelajari dalam berbagi
Dengan yang tahu lebih sedikit daripada beban yang kita alami.
-6-
Bagaimana gerangan orang berdosa memperbaiki hidupnya?
Bila ia dengar hal lebih buruk dialami perjuangan yang lainnya.
Itu mengajarinya bagaimana ia hidup dan bersama istrinya.
-7-
Biarlah yang mencari Tuhan meninggalkan dirinya
Dari percakapan tentang kekuasaan umat manusia,
Sebab sesungguhnya Musa pun sendirian saat berbicara
Dengan Tuhan di Gunung Sinai dan berlemah lembut ia
Saat memanggil-Nya sebagaimana kepada sahabatnya.
-8-
Mereka yang pergi mencari Tuhan
Haruslah keluar dari kumpulan
Manusia di dunia yang ruku berhati-hati
Menghampiri hanya sebulan sekali
Untuk berbagi jerih-payahnya,
Bagi pencari itu demikian adanya:
Yang ia kerjakan dua tahun lamanya
Dipandangnya dapat dilakukannya
Dalam satu hari tunggakan saja.
Ketika ia berjalan,
Biarlah ia melihat sekelilingnya
Tidaklah ada apa-apa melainkan
Di tanah hanya kedua kakinya.
-9-
Biarlah ia berbicara hal-hal yang perlu saja
Demi menghindari ocehan keangkuhannya.
-10-
Ketika mereka makan,
Biarlah dari meja
Mereka pergi kelaparan
Untuk berdoa;
Berpikir tidak akan hadiri hari akhirat nanti,
Tetapi hanya bernafas untuk hidup hari ini
Dan hanya untuk mengingat tentang mati.
-11-
Biarlah satu pakaian saja, satu dari kulit adanya,
Cukup untuk masing-masing jadi kediamannya.
Biarkanlah gumpalan duniawi terlelap dalam tidurnya
Pada bumi telanjang, dua jam cukup untuk menjaganya.
-12-
Janganlah ia membenci siapa pun kecuali dirinya sendiri;
Juga tidak mengutuk siapa pun kecuali dirinya sendiri.
-13-
Dalam sembahyang, biarlah mereka berdiri ketakutan sedemikian
Seperti berada dalam penghakiman akhirat yang datang kemudian.
-14-
Sekarang lakukanlah ini dalam pengabdian untuk Tuhan,
Dengan Syariat yang Dia beri melalui tongkat bimbingan
Di tangan Musa, karena dengan cara inilah engkau akan
Menemukan Tuhan di tiap masa dan jemaat keagamaan,
Hatta, kauakan merasa betapa kau tetap ada di dalam Tuhan,
Dan Tuhan pun di dalammu demi noda padamu dibersihkan.”
***
Petikan kitab Nabi Eliyah, diriwayatkan oleh Nabi Isa Al-Masih kepada (salah satu) abdal dalam ahlulbaitnya, waliullah Thomas Barnabas; ditransmisikan oleh abdal Haji Ali Haidar untuk ahlulbait Daudiyah dalam kitab Buyruk Alfurqan (TBAI: The Beloved and I), diterjemahkan dalam gubahan oleh Hefzibah Eliyah.
Artikel
Post a Comment
Top comments
Newest first
Table of Contents
Link copied successfully.